Oleh Benni Setiawan
Pustaka Kedaulatan Rakyat, Minggu, 4 November 2012
Judul : The Mystery of Historical Jesus Sang Mesias Menurut Al-Quran, Alkitab dan Sumber-Sumber Sejarah
Penulis : Louay Fathoohi
Penerbit : Mizan, Bandung
Cetakan : 2012
Tebal : 851 Halaman
Sosok Yesus Kristus senantiasa menarik untuk dikaji. Pasalnya, Yesus tidak hanya berkenaan dengan sejarah tiga agama samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi). Namun, berhubungan erat dengan proses keimanan.
Dalam Iman Kristen misalnya, Yesus disebut sebagai Tuhan. Hal ini berbeda dalam pandangan Iman Islam. Yesus atau Isa al-Masih adalah sosok seorang Nabi dan Rasul. Dia dianugerahi Kitab Suci (Injil) sebagaimana Muhammad s.a.w, dianugerahi Kitab Suci al-Qur’an. Perbedaan yang cukup mencolok ini menjadi studi Louay Fathoohi dalam buku The Mystery of Historical Jesus.
Lebih lanjut, dalam pandangan Fathoohi Yesus disebut sebagai “Mesias” dan “putra Maria”, tetapi dia tidak disebut “orang Nasrani”. Gelar ini hanya berlaku pada para pengikutnya setelah sebuah peristiwa historis tertentu yang melibatkan Yesus dan sekelompok pengikutnya. Kelompok orang Kristen awal yang ini diberi nama khusus hawariyyun di dalam al-Qur’an.
Deskripsi yang inkonsisten tentang paraclete (sangat terpuji) itu bukan satu-satunya bentuk penyelewengan atas ramalan Yesus tentang kedatangan Nabi Muhammad. Ramalan ini juga diubah menjadi konsep kedatangan kedua Yesus. Perubahan ini untuk menjawab fakta yang tidak menyenangkan bahwa Mesias bukanlah klimaks dari rencana Tuhan, melainkan juga berkenaan dengan kepentingan serius kaum Kristen awal.
Meskipun para pengikut Yesus, tidak seperti orang Yahudi, menerima bahwa Mesias bukanlah figur politis, mereka masih dikecewakan oleh kecilnya pengaruh yang dimilikinya di daerah tempat dia tinggal, apalagi di dunia yang lebih luas. Konsep kedatangan kedua menjawab fakta bahwa selama masa hidupnya Yesus hanya berhasil mendapatkan sejumlah kecil pengikut, karena kebangkitannya yang kedua dengan penuh kemenangan disebut-sebut akan menegakkan kerajaan Allah. Akan tetapi, kenyataanya adalah Yesus mati, Muhammad datang, dan tidak ada kedatangan Yesus kembali. Demikian pula, konsep antikristus, yang dianut pula oleh kaum Muslim, dan konsepsi Islam tentang kedatangan Mesias sama-sama tidak autentik.
Melalui kajian tersebut buku ini tentu mengundang perdebatan. Pasalnya beberapa temuan mampu mendobrak “keimanan” yang telah mapan dan lama diyakini, baik oleh umat Kristiani maupun Muslim. Seperti pandangan Fathoohi bahwa tidak ada kedatangan kedua Yesus sebagai penanda akhir zaman. Sebuah buku ilmiah yang membuka cakrawala berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar