Meraih Cita

Meraih Cita

Minggu, 23 Januari 2011

Mencari Makna Bahasa Tubuh




Pustaka, Jurnal Nasional, Minggu, 23 Jan 2011
Oleh Benni Setiawan*)

BAGAIMANA pandangan Anda tentang bahasa tubuh? Bagaimana Anda harus bersikap dengan bahasa tubuh? Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi paling fasih, indah, jujur, dan sangat berpengaruh. Bahasa tubuh merupakan cabang ilmu psikologi yang membahas tentang perilaku manusia. Ilmu ini sangat menggoda untuk dipelajari, sangat menarik, mengejutkan, dan menyenangkan untuk dibahas, meski di sisi lain bisa juga membuat Anda frustrasi.
Bahasa tubuh memang bahan potensial yang seringkali disalahartikan. Bahkan, banyak sekali penjelasan yang ada mengenai bahasa tubuh sungguh tidak masuk akal. Banyak kalangan psikolog, pesulap televisi, dan para ahli yang suka menjual materi, "mengartikan" bahasa tubuh tertentu secara dangkal dan menganggapnya lucu, seperti "menggaruk hidung berarti Anda berbohong".
Mereka secara tidak langsung telah menyesatkan masyarakat dengan merusak makna bahasa tubuh itu yang sesungguhnya. Padahal, proses pencarian makna sebuah bahasa tubuh seharusnya sangat naluriah, kadangkala tidak pasti, namun sarat dengan fakta yang tidak kita ketahui sebelumnya.
Apakah Anda yakin ketika Anda melipat tangan di dada berarti Anda seorang yang keras kepala atau tidak mau menerima pendapat? Atau, seseorang yang sedang duduk memainkan rambut dengan jarinya di seberang ruangan itu berarti sedang menggoda Anda?
Jika Anda setuju, berarti selama ini Anda telah menganut pendapat yang salah. Karena, faktanya, bahasa tubuh bukanlah ilmu pasti. Memang benar bahwa gerakan isyarat seseorang bisa diterjemahkan menjadi berbagai macam makna, seperti halnya kata-kata yang memiliki banyak arti. Melipat tangan di dada bisa jadi karena Anda merasa cemas atau marah, atau mungkin hanya karena suhu udara yang agak dingin saja. Bersedekap bisa menunjukkan isyarat bahwa Anda merasa tidak senang atau sedang ingin menyendiri, atau bisa jadi ini hanyalah sebuah kebiasaan, sesuatu yang kita lakukan terus-menerus karena kita nyaman melakukannya.
Menggaruk hidung bisa bermaksud menutupi mulut Anda karena ingin menyembungikan kebohongan, namun bisa juga karena memang hidung Anda gatal. Beberapa bentuk gerakan isyarat mungkin merupakan bawaan dari lahir, Anda melakukannya begitu saja, tidak pernah mencegah atau mengendalikannya karena Anda sudah terbiasa melakukannya.
Kata-kata harus dipahami dengan cara menempatkannya dalam konteks kalimat yang benar. Gerakan isyarat pun harus diletakkan sesuai dengan konteksnya. Bedanya, kalimat gerakan isyarat disusun oleh gerakan dan sinyal, bukan kata-kata.
Hal inilah yang mendasari lahirnya buku The Body Language karya Judi James. Judi James mengisyaratkan bahwa memahami bahasa tubuh tidak hanya berdasarkan fakta-fakta yang muncul, namun juga harus dimengeri makna yang tersirat dan tersurat.
Judi James melalui buku ini mengulas tentang kemampuan kita agar dapat memahami orang lain. Dengan mempelajari psikologi komunikasi Anda sendiri, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang cara-cara orang lain dalam mengirimkan dan menerima pesan-pesan nonverbal. Anda juga menjadi bisa membaca tanda-tanda isyarat dalam komunikasi sehari-hari. Puncaknya, manfaat psikologis yang besar akan Anda dapatkan agar bisa diterapkan di berbagai kesempatan.
Pencitraan dan penampilan menjadi ukuran dalam sebuah keberhasilan bagi masyarakat saat ini. Hanya kurang dari tiga detik, secara tak sadar manusia saling menilai satu sama lain berdasarkan bahasa tubuh mereka. Buku ini dipenuhi informasi psikologis dan tips sederhana, tapi ampuh untuk menjelaskan kepada kita cara menggali, membaca, memahami pencitraan diri kita, dan mengekspresikannya secara akurat.
Melalui gaya bahasanya yang unik dan jenaka, Judi James menunjukkan cara menafsirkan gerakan tubuh manusia beserta pesan-pesan tersembunyi di baliknya secara tuntas, yang baik dipergunakan untuk karier, urusan bisnis, pergaulan, percintaan, meningkatkan popularitas di depan umum, dan sebagainya.
Buku ini layak Anda baca sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah perjalanan hidup Anda yang terus berhubungan dengan orang lain. Dengan buku ini Anda akan mengetahui secara lebih baik relasi Anda berdasarkan bahasa tubuhnya. Selamat membaca!

*)Benni Setiawan, alumnus Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

***
Data Buku
Judul: The Body Language
Penulis: Judi James
Penerjemah: Kania Dewi
Penerbit: Ufuk Press, Jakarta
Cetakan: I, September 2010
Tebal: 567 halaman
ISBN: 978-602-8801-39-3
***

Minggu, 16 Januari 2011

Membuka Potensi Sejati


Judul : Personal Power
Penulis : Dr. Ibrahim Elfiky
Penerbit: Zaman, Jakarta
Cetakan : I, 2011
Tebal : 324 Halaman

Pustaka Kedaulatan Rakyat, Minggu 16 Januari 2011

Orison Swett Marden pernah menulis, dalam diri manusia bersemayam yang tertidur ini; kekuatan yang akan mengejutkannya; yang tak pernah diimpikan bisa dia miliki; kekuatan yang akan mengubah dengan cepat hidupnya jika saja dibangkitkan dan dipraktikkan.

Kemudian apakah kekuatan itu? Dr. Ibrahim Elfiky dalam buku ini menyatakan bahwa kekuatan itu adalah kedamaian batin. Kedamaian batin adalah rahasia tertinggi dari kekuatan pribadi.

Elfiky memperkenalkan lima jalan menuju kedamaian. Pertama, keyakinan. Satu faktor paling kuat dalam kesadaran akan kemakmuran adalah keyakinan. Dengannya, kau akan menemukan dirimu menjalani hidup sesuai dengan impian-impianmu.

Adapun puncuk atau bentuk keyakinan tertinggi adalah keyakinan kepada Tuhan. Ketika Anda memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu ada untuk Anda. Anda pun memiliki kedamaian batin.

Kedua, doa. Berdoalah setiap hari dan sering. Bersyukurlah kepada Tuhan atas semua yang Dia berikan kepada Anda. Bangunlah kebiasaaan untuk selalu bersyukur pada-Nya untuk makanan yang Anda makan, air yang Anda minum, dan udara yang Anda hirup.
Jadikanlah kebiasaan untuk bersyukur kepada tuhan atas segala sesuatunya sebelum Anda meminta apa saja kepada-Nya. Lalu berdoalah pada-Nya, dan ketika Anda meminta, yakinlah seyakin-yakinnya bahwa Dia akan menjawab doa Anda. Lanjutkan hidup—jalani hidup dengan keyakinan mutlak kepada Tuhan bersama Anda. Ketika Anda berdoa dan menghubungkan diri kepada Tuhan, Anda mengalami perasaan batin yang damai.

Ketiga, memaafkan. Ketika Anda memaafkan orang lain atas segala yang mungkin mereka lakukan kepada Anda, Anda melepaskan energy negatif dari kehidupan Anda dan mencapai kedamaian batin.

Keempat, mencintai orang lain dan menerima mereka apa adanya. Ketika Anda menerima, menghormati, dan mencintai orang lain apa adanya, Anda memiliki kedamaian batin.

Kelima, memberi. Ketika Anda memberi tanpa mengharapkan apa pun sebagai balasannya, Anda memiliki kedamaian batin yang luar biasa.

Sekarang Anda memiliki apa yang Anda butuhkan untuk menggunakan potensi sejati Anda dan menjadi benar-benar bahagia. Anda itu hebat, Anda unik, Anda adalah sebaik-baik ciptaan yang telah diciptakan Tuhan. Sekarang saatnya untuk Anda berdiri tegak, membersihkan debu dan lempung dari kekuatan-kekuatan emas Anda. Kini saatnya Anda untuk menggunakan rahasia-rahasia kekuatan pribadi.

Dengan gaya bahasa yang antusias, dinamis, dan menghibur, buku Personal Power ini akan menuntun Anda membuka potensi sejati Anda.

*)Benni Setiawan, pembaca buku, tinggal di Sukoharjo.

Selasa, 11 Januari 2011

Mengurai Benang Kusut Krisis Iklim

Perada, Koran Jakarta, Selasa, 11 Januari 2011

Judul : Our Choice, Rencana untuk Memecahkan Krisis Iklim
Penulis : Al Gore
Penerbit : Kanisius, Yogyakarta
Tahun : I, 2010
Tebal : 448 halaman
Harga : Rp350.000

Peradaban manusia dan sistem ekologi bumi saling berbenturan, dan krisis iklim ini merupakan hasil benturan paling jelas, merusak dan mengancam. Krisis ini sering dipadukan bersama krisis-krisis ekologi lain, seperti perusakan perikanan samudra dan terumbu karang; meningkatnya kekurangan air tawar; mengelupasnya lapisan tanah bagian atas di banyak daerah pertanian utama; penebangan dan pembakaran hutan-hutan purba, termasuk hutanhutan hujan subtropis dan tropis yang kaya akan keragaman spesies; krisis kepunahan.

Wujud-wujud nyata dampak kekerasan yang dilakukan oleh peradaban manusia pada ekosistem bumi meningkatkan krisis ekologi di seluruh dunia yang memengaruhi dan mengancam kemampuan bumi untuk dihuni. Tetapi memburuknya wujud atmosfer kita, terutama sekali, merupakan wujud nyata paling serius dari krisis ini. Hal ini secara inheren bersifat global dan memengaruhi setiap bagian bumi; ini merupakan faktor penyumbang dan penyebab dari sebagian besar krisis yang lain; dan kalau hal ini tidak ditangani dengan cepat, kemungkinan akan mengakhiri peradaban manusia yang kita ketahui sekarang.

Maka dari itu, satu-satunya solusi yang berarti dan efektif terhadap krisis iklim melibatkan perubahan besar-besaran pada tingkah laku dan pemikiran manusia—perubahan yang akan menghasilkan efisiensi dan konservasi yang meluas, suatu perubahan dari bahan bakar fosil ke matahari dan angin serta bentuk-bentuk energi lain yang dapat diperbarui, dan penghentian pembakaran hutan dan tanah pertanian dan penipisan tanah yang kaya karbon (halaman 335).

Lebih lanjut, kalau dimengerti secara tepat, krisis iklim merupakan kesempatan yang tak ada dua-nya untuk memberi perhatian kepada pelbagai sebab yang sudah lama dan terus menerus mengakibatkan penderitaan dan kemalangan yang telah lama diabaikan. Yang menggembirakan dari penentuan pilihan definitif untuk mengatasi krisis iklim itu adalah, skala perubahan sistemik yang penting ini akan menghasilkan solusi-solusi sangat efektif atas banyak masalah yang sudah berlangsung sangat lama sebagai keuntungan tambahan.

Kemiskinan luar biasa, penyakit-penyakit yang mengancam, kelaparan yang terjadi di mana-mana, dan gizi buruk adalah sebagian dari banyak bencana yang telah menimpa sebagian penduduk dunia di sepanjang sejarah. Langkah pertama yang penting untuk solusi tersebut adalah sebagai berikut: kita harus menentukan pilihan.

Yang saya maksudkan dengan kita adalah peradaban global kita. Di sanalah letak, sebagaimana disebut Shakespeare, “kesulitannya”, karena tidak masuk akal untuk membayangkan bahwa kita sebagai spesies mampu membuat keputusan kolektif secara sadar. Buku Our Choice karya Al Gore ini terfokus pada keputusan kolektif yang sekarang kita hadapi; menjadikan penyelamatan peradaban sebagai prinsip dasar untuk mengorganisasi tindakan politik, ekonomi, dan sosial kita.

Peresensi adalah Benni Setiawan, alumnus Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Minggu, 02 Januari 2011

Sukses Itu Berawal dari Pikiran Positif



Resensi, Jurnal Nasional, Minggu, 02 Januari 2011

Judul: Asyiknya Berpikiran Positif
Penulis: Dr. Musa Rasyid el-Bahdal
Penerbit: Zaman, Jakarta
Cetakan: I, 2010
Tebal: 344 Halaman
Harga: Rp45.000

BENCANA hilir mudik menghampiri bangsa Indonesia. Banyak perspektif dalam memandang bencana ini. Ada yang berpandangan bahwa bencana adalah musibah sekaligus ujian bagi bangsa Indonesia. Bencana merupakan momentum meneguhkan solidaritas sosial yang telah mulai luntur. Bencana juga telah menyatukan bangsa Indonesia.

Namun ada juga yang berpikiran bahwa bencana merupakan kutukan Tuhan karena dosa-dosa manusia. Bencana juga merupakan teguran langsung kepada pemimpin bangsa yang pongah dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Bangsa Indonesia kurang bersyukur dengan potensi alam yang melimpah.

Dari dua hal tersebut di atas pada intinya berpangkal pada satu hal. Yaitu, kesiapan manusia menghadapi bencana sangat tergantung pada cara berpikir.

Setiap orang memiliki kehidupan dan pengalaman tersendiri. Pandangannya terhadap sesuatu berbeda satu sama lain. Pandangan itulah yang membentuk pengalaman-pengalaman hidup. Menurut Dr Elfiky, sebagaimana dikutip dalam buku Asyiknya Berpikiran Positif ini pengalaman hidup seseorang terbagi ke dalam sekumpulan lembaran-lembaran kertas bersih yang awalnya putih saat ia dilahirkan, kemudian diisi sesuai dengan fase kehidupannya dan kondisi lingkungannya. Lembaran-lembaran kehidupan ini amat kompleks dan panjang, dan berbeda untuk setiap orang (hal. 311).

Jika seseorang ingin mendapatkan hikmah dari kehidupannya, maka ia harus berpikiran positif. Orang berpikiran positif menyadari kesulitan dan rintangan hidup yang ia hadapi. Namun, kesulitan dan rintangan tersebut tidak pernah membuatnya jatuh dalam kubangan keputusasaan. Justru ia memperlakukan kesulitan dan rintangan itu sebagai tantangan yang ia hadapi dengan iman dan rasa percaya diri. Dengan anugerah Allah, paling tidak ia mampu memandang kesulitan dan tekanan hidup secara positif.

Seorang berpikiran positif tidak akan pernah menyerah pada keputusasaan. Ia tidak mengeluh, sebesar apa pun beban yang harus ia tanggung. Ia tidak pernah mengucapkan kata dan kalimat negatif yang melemahkan dirinya. Karena, tidak ada kalimat dan kata negatif dalam kamus hidupnya. Ia menjalani hidup secara utuh, dengan segenap jiwa dan raga (hal. 11).

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apa sebenarnya pikiran positif itu? Pikiran positif menurut Musa Rasyid el-Bahdal penulis buku ini adalah potensi dasar yang mendorong manusia untuk berbuat dan bekerja dengan menginvestasikan seluruh kemampuan kemanusiaannya. Itulah pikiran yang membuat hidup seseorang menjadi lebih baik. Itulah pikiran yang membantu seseorang dalam mengembangkan akal, perasaan, dan perilakunya menjadi lebih baik. Itulah pikiran yang dapat menyingkap kekuatan tersembunyi pada manusia dan mengubah kehidupannya menjadi lebih berkualitas.

Pikiran positif adalah Anda merasa sedikit gelisah, tapi Anda merasa senang yang lebih besar; Anda memandang hal-hal yang mencerahkan dan tidak memenuhi akal Anda dengan pikiran-pikiran negatif; Anda memilih menjadi orang bahagia dan tidak memilih menjadi orang menderita (hal. 41).

Dengan demikian, pikiran positif merupakan pangkal dalam sebuah tindakan. Ia akan memengaruhi seluruh organ tubuh. Ia akan mengantarkan seseorang sebagaimana yang ada di dalam pikirannya.

Buku ini memuat kisah-kisah nyata dari tokoh-tokoh dan orang sukses yang selalu berpikiran positif dalam kehidupannya. Seperti Soichiro Honda, pendiri perusahaan Honda. Honda meraih sukses tanpa batas karena ia selalu berpikiran positif dalam hidupnya. Ia merasa berterima kasih kepada Ibunya yang selalu mendorong untuk terus giat berusaha dengan terus berpikiran positif. Pikiran positif telah memotivasi Honda terus berkarya di bidangnya. Dan kini sebagaimana kita ketahui bersama, Honda telah menjadi merek ternama. Bahkan lidah masyarakat Indonesia sepertinya telah terpatenkan jika menyebut sepeda motor dengan nama Honda (hal. 24-32).

Buku ini akan membantu Anda membentuk mental positif sekaligus menuntun Anda meraih sebuah kesuksesan. Sebagaimana definisi kesuksesan menurut Antony Robbins. Robbins mendefinisikan kesuksesan sebagai hasil dari pikiran yang benar. Pikiran yang benar adalah hasil dari pengalaman. Pengalaman adalah hasil dari kegagalan dalam mengambil keputusan. Selamat membaca!

*)Benni Setiawan, Alumnus Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.