Meraih Cita
Kamis, 21 Juli 2011
Cara Mudah Mempelajari Habermas
"Perada", Koran Jakarta, Kamis, 21 Juli 2011
Habermas, pemikir terkini yang karya-karyanya menjadi rujukan utama. Ia adalah pembaru Mazhab Frankfrut mampu memadukan dan melampaui tradisi berfikir pendahulunya seperti Herber Markuse, Theodor Adorno dan Max Horkheimer, tanpa harus terjebak dalam dikotomi salah dan benar.
Dalam kata pengantarnya di buku Theorie des kommunikativen Handelns (diterjemahkan dalam bahasa Inggris The Theory of Communicative Action) Habermas mengatakan bahwa karyanya sebuah pendahuluan saja. Setelah ditinjau kembali dan setelah karya tersebut diterbitkan, ia pun mengakui—secara lumayan akurat, tetapi dengan kerendahan hatinya yang khas itu—bahwa karyanya tersebut "mustahil dipelajari".
Teori sosial yang diubah susunannya masih ditujukan pada permasalahan mendasar yang secara esensinya sama mengenai rasionalisasi negatif permasalahan yang dapat kita rangkum secara kasar dengan rumusan berikut: Rasionalisasi sebagai hilangnya makna Rasionalisasi sebagai hilangnya kebebasan = Reifikasi = penetrasi yang semakin meningkat dan nilai tukar dan kekuasaan di dalam masyarakat, budaya, dan dunia-kehidupan (Lebenswelt). Namun, pengubahan susunan ini sama pentingnya karena menyangkut, di antaranya, dasar dan artikulasi standar normatifnya sendiri.
Dalam proses historis dunia dari rasionalisasi, kita telah dibawa pada situasi di mana kita mengalami dan secara bertahap milihat kontradiksi-kontradiksi mendasar yang sedang berlangsung antara, di satu sisi, rasionalisasi ide dan etika yang benar-benar positif (emansipatoris) yang mengacu dalam satu arah pada masyarakat, dan di sisi lain, penetrasi uang dan kekuasaan yang semakin meningkat, yang justru mengindikasikan 'sangkar besi' dari masyarakat yang diatur secara total.
Proses historis dunia dari rasionalisasi, seperti yang dijelaskan oleh Habermas, 'telah melepaskan potensi nalar' yang dapat digunakan dan dimanfaatkan, dengan sikap reflektif melalui cara yang kritis, untuk membangun masyarakat yang lebih rasional. Atau, jika tidak begitu, kita bisa melanjutkan alur masyarakat yang sekarang sedang berjalan dan menghancurkan diri kita sendiri dalam segala perkara.
Michael Pusey dalam buku Habermas, Dasar dan Konteks Pemikiran ini mampu mengelaborasi pemikiran Habermas dalam sebuah bentuk yang menangkap setiap tantangan dari lingkup karya-karya pemikir kontemporer ini yang menyulut antusiasme pembaca. Dan pada saat yang sama juga Michael Pusey juga membahas konsep pokok dari paradigma Habermasian dengan cara yang membuat konsep tersebut lebih mudah dibaca dan dicerna.
Buku ini sudah pasti tidak hanya wajib bagi pembaca pemula, melainkan amat berguna bagi siapa saja yang hendak mendalami pemikiran Habermas.
Lebih lanjut, melalui karya ini Michael Pusey dengan kecermelangannya membantu kita mempelajari tahapan-tahapan dalam membaca karya Habermas tanpa mengurangi sedikitpun kebesaran idenya. Selamat membaca dan bertualang dalam ide Habermasian.
Peresensi adalah Benni Setiawan, Pembaca buku, mengelola bertualangkata.blogspot.com, tinggal di Sukoharjo
Judul : Habermas, Dasar dan Konteks Pemikiran
Penulis : Michael Pusey
Penerbit: Resist Book, Yogyakarta
Terbit : April 2011
Tebal : 187 halaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar