Meraih Cita

Meraih Cita

Sabtu, 27 Oktober 2012

Kunci Sukses itu Bernama Pikiran

Oleh Benni Setiawan



Resensi Buku, Solo Pos. Minggu, 21 Oktober 2012

Judul : The Master Key System
Penulis : Charles F. Haanel
Penerbit : AW Publishing, Jakarta
Cetakan :April 2012
Tebal : xxii + 327 Halaman
Harga : Rp. 80.000,-

Buku The Master Key System ini sungguh istimewa. Walaupun ditulis seabad silam, namun penyajian, gaya bahasa, dan pembahasannya masih aktual hingga kini. Sebuah warisan peradaban klasik yang masih dapat kita nikmati hingga saat ini.

Karya Charles F. Haanel ini membahas mengenai sukses dan cara mencapainya. Pengertian sukses bagi Haanel adalah segala sesuatu yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri dan hidup Anda. Itu bisa berarti menurunkan berat badan beberapa kilo atau merintis perusahaan bernilai multijuta dolar. Definisi sukses memang bersifat personal, tetapi The Masker Key System ini menunjukkan kepada Anda jalan mencapai tujuan dengan cara ilmiah.

Satu hal yang utama dan menjadi kekuatan inti dari buku ini adalah pembelajaran tentang kekuatan pikiran. Sebuah materi yang puluhan tahun kemudian menjadi buah pembicaraan di berbagai belahan dunia, di antaranya dengan munculnya buku The Secret, yang penulisnya sendiri—Rhonda Byrne—mengaku juga terinspirasi oleh karya Haanel ini.
Kekuatan pikiran yang mendasari tindakan itu sebenarnya telah menjadi hukum Tuhan yang universal. Yakni, apa yang dipikirkan dengan sejelas-jelasnya, akan jadi kenyataan jika dilandasi dengan perjuangan mati-mati.

Pikiran bersifat kreatif. Kondisi, lingkungan, dan setiap pengalaman di dalam kehidupan adalah akibat dari sikap mental kita yang mendarah daging dan menguasai. Perilaku pikiran bergantung pada apa yang kita pikirkan. Karena itu, rahasia dari semua kekuatan, keberhasilan, dan kekayaan bergantung pada cara berpikir (halaman 3).

Tiga model
Setidaknya Haanel membagai tiga model pikiran. Pertama, pikiran objektif yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Otak sebagai organ pikiran dan sistem saraf serebrospinal memampukan kita untuk berkomunikasi secara sadar dengan setiap bagian tubuh. Sistem saraf inilah yang merespons setiap sinar, panas, bebauan, suara, dan cita rasa.

Apabila pikiran kita berfungsi dengan benar, apabila pikiran memahami kebenaran, apabila pikiran yang dikirimkan ke tubuh melalui sistem saraf serebrospinal itu bersifat kontruktif, maka sensasi yang dimunculkan pun menyenangkan dan harmonis.
Kedua, pikiran bawah sadar yang menghubungkan kita dengan dunia dalam diri. Saraf di perut bagian atas (pleksus solar) merupakan organ pikiran ini. saraf juga memiliki sistem yang mengendalikan sensasi subjektif, seperti kegembiraan, ketakutan, cinta, emosi, pernapasan, imajinasi, dan berbagai fenomena bawah sadar lainnya.

Melalui pikiran bawah sadar inilah kita terhubung dengan pikiran universal, dan kita terhubung juga dengan kekuatan semesta yang bersifat konstruktif dan tak terbatas.
Ketiga, pikiran universal adalah energi yang statis, energi yang statis, energi potensial. Demikianlah adanya. Pikiran ini bisa terwujud hanya melalui individu, dan individu bisa terwujud hanya melalui pikiran universal. Keduanya adalah satu.
Kemampuan setiap individu untuk berpikir adalah kemampuannya untuk bertindak sesuai dengan semesta dan untuk mewujudkannya. Manusia memiliki kesadaran yang berdasarkan atas kemampuannya berpikir.

Apa yang diungkapkan oleh Haanel di atas selaras dengan ungkapan Aristoteles. Filsuf besar Yunani tersebut menyebut energi pikiran adalah esensi dari kehidupan.
Kelebihan kunci sukses ala Haanel adalah terletak pada kepekaannya terhadap nilai-nilai sosial. Ia menyebut, sukses terbesar akan datang bila Anda dimampukan untuk menolong orang lain (halaman 296). Sebuah teologi welas asih yang tak akan pernah lekang zaman.

Pada akhirnya, mengutip petuah pria yang mengawali kariernya sebagai seorang office boy ini, “banyak keberhasilan bisa diraih bila waktu dan pikiran itu diarahkan secara baik dengan objek tertentu yang jelas untuk melakukan ini. Anda perlu memusatkan kekuatan mental Anda pada suatu pikiran tertentu dan mempertahankan pikiran itu sampai semua pikiran lainnya tersingkir”. Selamat membaca dan mengarungi samudera luas kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar