Meraih Cita

Meraih Cita

Minggu, 10 Juli 2011

Menggungkap Selubung Hitam NII



Pustaka, Kedaulatan Rakyat, 10 Juli 2011

Judul : Mengapa Saya Memilih Negara Islam
Penulis : Dewi Triana
Penerbit: Mizan, Jakarta
Terbit : Juni 2011
Tebal : 265 Halaman

Negara Islam Indonesia (NII) sempat menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu. Selain menarik karena proses kesejarahan yang panjang dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), NII ini cukup mengagetkan karena proses perekrutan yang kadang irasional. Yaitu dengan mengharamkan anggota keluarga, menguras aset keluarga, mencuri dan merampok. Kesemuanya konon dilakukan atas dasar bahwa NKRI bukan negara Islam, sehingga apa yang dilakukan adalah halal.

Proses indoktrinasi, proses perekrutan, pembaitan, dan gerakan NII dipotret secara gamblang oleh Dewi Triana dalam buku Mengapa Saya Memilih Negara Islam. Ketekunan Dewi mengumpulkan data primer dan sekunder menjadi ia berhasil menggungkap selubung hitam NII dengan bahasa lugas (apa adanya) dengan gaya khas anak muda.

Hal ini dibuktikan dengan keterlibat dirinya dalam lingkungan NII KW 9 yang berlokasi di Jakarta. Riset yang tergolong berat ini berhasil dilakukan oleh alumnus Program Studi Sosiologi Universitas Indonesia ini berkat dukungan orang-orang dalam yang telah sadar dan kembali ke “jalan yang benar”.

Inilah kelebihan utama buku yang merupakan pengembangan dari Skripsi ini. Buku ini lahir berdasarkan fakta dan pengungkapan data berdasarkan wawancara mendalam (indept interview) yang dilakukan sekitar enam bulan.

Buku ini memuat bagaimana seseorang dapat menjadi bagian dari NII, mulai dari bujukan saudara kandung, teman dekat, sugesti teman kuliah, kenalan baru yang simpatik, sandiwara kakak kelas. Lebih lanjut, Dewi juga mengungkapkan beberapa faktor yang turut memengaruhi seseorang dapat terjerumus dalam NII KW 9. Seperti lemahnya pengawasan keluarga, peer group (teman sepermainan) di lingkungan yang baru, pemahaman agama yang kurang, dan belum memiliki prinsip hidup yang jelas. Semuanya didasarkan pada data responden yang berhasil diwawancarai oleh Dewi.

Tidak hanya menjelaskan faktor tersebut, namun Dewi juga memberikan alternatif pemikiran untuk keluar atau terhindar dari NII. Yaitu dengan perhatian keluarga dan proses kesadaran alamiah seseorang yang telah terlanjur masuk dalam jaringan ini. Sentuhan sederhana inilah, dalam pandangan Dewi merupakan hal utama jika seseorang ingin keluar dari gerakan yang merugikan ini.

Pada akhirnya, walaupun topik NII sudah banyak dibahas oleh banyak tokoh, namun, buku ini menghadirkan sebuah pendekatan yang lebih mudah diterima dan dibaca oleh siapapun. Penjelasan yang sederhana dan apa adanya semakin menjadikan buku ini layak untuk dibaca oleh masyarakat agar dapat membentengi diri dan keluarga dari kejahatan NII. Selamat membaca.

Benni Setiawan, pembaca buku, tinggal di Sukoharjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar