Meraih Cita

Meraih Cita

Minggu, 29 Agustus 2010

Menuju Keunggulan Strategi

Resensi Seputar Indonesia, Saturday, 14 August 2010 Kepemimpinan dan perumusan strategi adalah sebuah seni.Seni merumuskanstrategi akan membantu sebuah perusahaan mencapai targettarget produksidan mencapai puncak kejayaan. Robert S Kaplan & David P Norton, pencipta konsep Balanced Scorecard, menunjukkan cara-cara terbaik dan menyeluruh yang terbukti berhasil pada ratusan perusahaan internasional yang menjadi klien mereka.Mereka berdua mentransformasi hal-hal yang tidak umum demi suksesnya pelaksanaan strategi. Konsep Balanced Scorecard terbangun dalam empat perspektif utama yaitu keuangan,pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Mengapa perusahaan perlu menggunakan Balanced Scorecard. Buku Execution Premiumini dengan lugas menjawab pertanyaan mendasar tersebut.Sebagian besar perusahaan, dalam menerapkan sistem manajemen strategi yang berbasis Balanced Scorecard,mengikuti urutan yang secara umum dimulai dengan prinsip pertama (gerakkan tim eksekutif), segera disusul dengan prinsip kedua (terjemahkan strategi ke dalam sebuah peta strategi yang berisi sasaran-sasaran strategis yang saling terkait disertai Balanced Scorecard dari ukuran dan sasaran) dan ketiga (selaraskan berbagai bagian dari bisnis melalui kartu skor yang saling terkait). Prinsip keempat mensyaratkan desain ulang beberapa sistem kunci sumber daya manusia (penetapan tujuan, motivasi), sedangkan prinsip kelima mensyaratkan desain ulang berbagai sistem perencanaan, penganggaran,dan pengendalian. Penerapan prinsip keempat dan kelima biasanya tidak dimulai sebelum program tersebut sudah berjalan satu tahun atau lebih. Nyatanya, Kaplan dan Norton menemukan bahwa perusahaanperusahaan mampu memperoleh hasil penting hanya dengan menerapkan prinsip pertama, kedua, dan ketiga secara menyeluruh dan menjalankan beberapa kegiatan dasar dalam prinsip keempat seperti program untuk mengomunikasikan strategi kepada karyawan dan mengikuti satu praktik dalam prinsip kelima yaitu menyelenggarakan rapat manajemen baru guna mengkaji ulang strategi. Namun, karena pendekatanpendekatan baru belum tertanam dalam sistem manajemen yang sedang berjalan pada organisasi (prinsip kelima),kinerjanya sering tidak berkesinambungan. Guna melengkapi kekurangan dan mewujudkan kesinambungan kinerja, dalam buku ini kedua penulis memulainya dengan mendokumentasikan praktik-praktik terbaik bagi prinsip kelima dari strategy-focused organization (SFO). Norton dan Kaplan mengakhirinya dengan sebuah sistem manajemen yang komprehensif dan mandiri yang mengaitkan strategi dan operasi. Sistem manajemen lingkaran-tertutup yang diuraikan dalam buku ini menggambarkan "kondisi terakhir" yang bisa dicapai oleh suatu perusahaan guna menghubungkan superioritas dalam pelaksanaan operasi dengan prioritas-prioritas strategis dan visi. Dalam buku ini, Norton dan Kaplan menguraikan bagaimana perusahaan mampu membangun hubungan yang kuat dari strategi sampai operasi sehingga kegiatan operasional sehari-hari daripada karyawan akan mendukung sasaran strategi. Dua penulis kawakan ini memperkenalkan sebuah kerangka baru untuk rapat tinjauan manajemen yang secara jelas memisahkan rapat-rapat kajian operasi yang memecahkan masalah jangka pendek dan memantau perbaikan proses-proses operasi kunci, dari rapat-rapat yang mengkaji dan memperbaiki pelaksanaan strategi. Sudah banyak elemen pelaksanaan strategi-strategi yang efektif. Perangkat penyusunan visi strategis dan perumusan strategi telah dikembangkan. Perangkat perencanaan strategi, termasuk peta strategi dan Balanced Scorecard, telah tersedia dan digunakan oleh banyak perusahaan lebih dari sepuluh tahun.Dan hampir semua perusahaan menggunakan perangkat operasional untuk manajemen mutu, perbaikan proses, dasbor, dan pembiayaan berbasis kegiatan. Bagaimanapun yang tidak ada adalah kerangka komprehensif untuk mengintegrasikan semua perangkat ini sehingga selaras dan harmonis sebagaimana mestinya. Dalam buku ini disajikan sebuah sistem manajemen komprehensif lingkaran-tertutup enam tahap yang mengintegrasikan berbagai perangkat manajemen untuk membantu perusahaan dalam proses-proses pelaksanaan strategi berikut ini; menyusun strategi, merencanakan strategi,menyelaraskan unit-unit organisasi dan karyawan dengan strategi, merencanakan operasi dengan menetapkan prioritas bagi manajemen proses dan dengan mengalokasikan sumber daya yang akan mengantarkan strategi, memantau dan belajar dari operasi dan strategi, serta menguji dan menyesuaikan strategi. Perusahaan membutuhkan sebuah struktur formal bagi komponen- komponen ini. Selain itu, mereka juga membutuhkan sebuah unit organisasi baru yang membantu merancang sistem yang terintegrasi, menjalankan proses-proses kunci di dalamnya, dan mengoordinasi proses-proses lainnya dengan fungsi-fungsi organisasi yang lain—sebuah unit yang kami sebut office of strategy management. Proses pelaksanaan strategi dan infrastruktur organisasi merupakan cara pengelolaan baru. Proses dan infrastruktur itu menciptakan sebuah pendekatan sistem bagi perencanaan strategi dan kaitannya dengan operasi. Melalui kombinasi antara konsep, kasus, dan metodologi,buku ini menguraikan dasar-dasar sistem pengelolaan strategi dan operasi dengan Balanced Scorecard sebagai intinya (halaman 53-54). Perlunya organisasi menghubungkan strategi dan operasi dalam sebuah daur yang berkelanjutan dan dinamis adalah tesis utama dari Execution Premium. Organisasi yang bisa membangun hubungan ini dan menjalankan strategi mereka lebih cepat dibandingkan pesaing mereka akan mendapatkan ganjaran yang sangat besar yakni Execution Premium (imbalan yang tinggi atas pelaksanaan strategi). Buku ini akan mengantarkan Anda menuju keunggulan pelaksanaan strategi.(*) Benni Setiawan,Mahasiswa program PascasarjanaUIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar