Meraih Cita

Meraih Cita

Minggu, 08 September 2013

Peran Penting Sekolah Swasta

Oleh Benni Setiawan


"Pustaka", Kedaulatan Rakyat, Ahad, 8 September 2013

Judul : Sekolah untuk Kaum Miskin. Pelajaran Menakjubkan dari Masyarakat Paling Miskin di Dunia
Penulis : James Tooley
Penerbit: Alvabet, Jakarta
Cetakan : 2013
Tebal : ix + 476 Halaman


Sekolah swasta bukan lembaga kelas dua. Sekolah swasta dalam kesejarahan bangsa Indonesia bahkan telah ada sebelum berdirinya sekolah negeri. Peran penting sekolah swasta dalam mendidik bangsa pun tidak diragukan lagi. Mereka telah berhasil membangun jejaring sekolah dari tingkat pendidikan rendah hingga pendidikan tinggi.

Keunggulan sekolah swasta itu ternyata tidak hanya di Indonesia. James Tooley dalam Sekolah untuk Kaum Miskin. Pelajaran Menakjubkan dari Masyarakat Paling Miskin di Dunia menyatakan sekolah swasta telah berperan penting dalam proses pendidikan di berbagai negara.

Buku ini menceritakan perjalanan Tooley dari kota kumuh terbesar di Afrika hingga ke daerah-daerah pedalaman Gansu, China. Dalam perjalanannnya ia menemukan keluarga dan guru yang mengajarinya bahwa masyarakat miskin di sana tidak menunggu bantuan pendidikan. Mereka membangun sekolah dan mendidik anak-anak mereka sendiri.

Mungkin sekolah swasta itu berada di dalam bangunan yang sangat kekurangan. Mungkin mereka memang memiliki guru yang kurang terdidik, yang dibayar di bawah harga persatuan guru. Namun, apa yang dianggap kelemahan ini tampaknya tidak relevan; guru yang terdidik dan digaji tinggi tidak menyebabkan semakin tingginya komitmen guru—kenyatannya yang terjadi justru sebaliknya (hal. 306).

Profesor bidang kebijakan pendidikan di Newcastle University, Inggris, ini pun pada sebuah kesimpulan bahwa pendidikan swasta telah menjadi sebuah norma di banyak negara, sebelum kekuatan Barat memaksakan sistem mereka. Pelajaran vital dari sejarah adalah bahwa sistem pendidikan negeri yang terpusat bukan model yang sesuai secara kultural bagi masyarakat di Asia dan Afrika sub-Sahara dewasa ini. Dalam memperjuangkan pendidikan swasta bagi kaum miskin, kita mungkin sekaligus memperjuangkan sebuah kepulangan menuju akar budaya rakyat (hal. 396).

Sebuah kritik kemapanan bagi sekolah negeri yang senantiasa menunggu bantuan dari pusat. Sehingga kemandirian dan keseriusan menyelenggarakan pendidikan bervisi kemanusiaan seringkali terabaikan.

Pada akhirnya, buku ini menjadi bukti, betapa peran swasta dalam proses pendidikan sangatlah penting. Perang penting swasta dalam hal itu pun sudah lama berlangsung dan berkembang di Republik ini.

*)Benni Setiawan, Pegiat Karangmalang C15 Universitas Negeri Yogyakarta.